Jumat, 24 Januari 2014



Teori Orbital Molekul
a.    Pembentukan Orbital Molekul
Orbital ikatan dan orbital anti ikatan (bonding dan antibonding)
Pendekatan yang digunakan dalam orbital molekul adalah kombinasi linier orbital atom (KLOA), yaitu diperoleh dari mengkombinasikan orbital atom-orbital atom yang masing-masing memiliki fungsi gelombangnya. Orbital atom A dengan fungsi gelombang yA dan orbital atom B dengan fungsi gelombang yB. Bila dikombinasikan diperoleh orbital molekul, yaitu orbital molekul ikatan, yb dan orbital molekul anti ikatan ya:
yb = yA +  yB
ya = yA  yB
Kerapatan elektron orbitalnya merupakan kuadrat fungsi gelombang, y2:
yb 2 = yA2 +  yB2 + 2yA.yB
ya 2 = yA2 +  yB2 – 2yA.yB
Integralnya adalah:
S = yA.yB.dt
Gambar 17. Kombinasi linier 2 orbital atom s.
a.       2 orbital 1s
b.     y () dan.y2 (¼) adalah orbital ikatan
c.       y () dan.y2 (¼) adalah orbital anti ikatan

a.    Simetri Orbital Molekul
Beberapa kemungkinan hasil kombinasi orbital atom ditunjukkan pada Gambar 4.18.
Gambar 18. Simetri orbital molekul sigma, σ dan phi, π

c.     Tingkat energi orbital molekul diatomik
Untuk menghasilkan orbital ikatan, maka:
  1. tumpangsuh antar orbital atom harus positip.
  2. energi kedua orbital atom harus mendekati sama
Bila kedua syarat di atas terpenuhi maka dihasilkan simetri seperti pada gambar 4.18.
i)      kombinasi orbital atom s dengan s menghasilkan orbital molekul ikatan σs dan orbital molekul anti ikatan σs*
σs = ys(A) + ys(B)
σs* = ys(A) – ys(B)
ii)     kombinasi orbital atom px dan px menghasilkan orbital molekul ikatan σp dan orbital molekul anti ikatan σp*
σp = ypx(A) + ypx(B)
σ  = ypx(A) – ypx(B)
iii)    tumpangsuh orbital atom py dengan py (atau pz dengan pz) menghasilkan orbital molekul ikatan πp dan orbital molekul anti ikatan πp*
Ditinjau dari besarnya tumpangsuh orbital atom, maka orbital σp lebih stabil dari pada orbital πp , tingkat energi orbital anti ikatan σp* lebih tinggi dari pada orbital anti ikatan . Urutan tingkat energi orbital molekul sampai bilangan kuantum utama ke – 2 adalah:
σ1s < σ  < σ2s < σ  < σ < =  < =  < σ
Gambar 4.19 berikut menunjukkan diagram tingkat energi obital molekul.


Gambar 19. Diagram Tingkat Energi Obital Molekul

d.    Orde Ikatan
Orde ikatan untuk molekul diatomik adalah setengah dari selisih jumlah elektron yang membentuk ikatan (Nb) dan jumlah elektron yang membentuk anti ikatan (Na)

Gambar 20.  Diagram Tingkat Energi Ne2
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar